Rabu, 31 Oktober 2012

andai aku jadi ketua kpk

1. Pengertian Korupsi Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan” atau dis-honest (ketidakjujuran). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelewengan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dise-butkan bahwa korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan per-aturan perundang-undangan yang mengatur tentang pidana korupsi. 2. Gambaran Umum Korupsi di Indonesia Korupsi di Indonsia dimulai sejak era Orde Lama sekitar tahun 1960-an bahkan sangat mungkin pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 24 Prp 1960 yang diikuti dengan dilaksanakannya “Operasi Budhi” dan Pembentukan Tim Pemberantasan Korupsi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 228 Tahun 1967 yang dipimpin langsung oleh Jaksa Agung, belum membuahkan hasil nyata. Pada era Orde Baru, muncul Undang-Undang Nomor3 Tahun 1971 dengan “Operasi Tertib”yang dilakukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), namun dengan kemajuan iptek, modus operandi korupsi semakin canggih dan rumit sehingga Undang-Undang tersebut gagal dilaksanakan. Selanjutnya dikeluarkan kembali Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999. Upaya-upaya hukum yang telah dilakukan pemerintah sebenarnya sudah cukup banyak dan sistematis. Namun korupsi di Indonesia semakin banyak sejak akhir 1997 saat negara mengalami krisis politik, sosial, kepemimpinan, dan kepercayaan yang pada akhirnya menjadi krisis multidimensi. Gerakan reformasi yang menumbangkan rezim Orde Baru menuntut antara lain ditegakkannya supremasi hukum dan pemberantasan Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN). Tuntutan tersebut akhirnya dituangkan di dalam Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 & Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penye-lenggaraan Negara yang Bersih & Bebas dari KKN. 3. Persepsi Masyarakat tentang Korupsi Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan koreksi dan memberikan sanksi pada umumnya bersikap acuh tak acuh. Namun yang paling menyedihkan adalah sikap rakyat menjadi apatis dengan semakin meluasnya praktik-praktik korupsi oleh be-berapa oknum pejabat lokal, maupun nasional. Kelompok mahasiswa sering menanggapi permasalahan korupsi dengan emosi dan de-monstrasi. Tema yang sering diangkat adalah “penguasa yang korup” dan “derita rakyat”. Mereka memberikan saran kepada pemerintah untuk bertindak tegas kepada para korup-tor. Hal ini cukup berhasil terutama saat gerakan reformasi tahun 1998. Mereka tidak puas terhadap perbuatan manipulatif dan koruptif para pejabat. Oleh karena itu, mereka ingin berpartisipasi dalam usaha rekonstruksi terhadap masyarakat dan sistem pemerin-tahan secara menyeluruh, mencita-citakan keadilan, persamaan dan kesejahteraan yang merata. 4. Fenomena Korupsi di Indonesia Fenomena umum yang biasanya terjadi di negara berkembang contohnya Indonesia ialah: Proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada lembaga-lembaga politik yang ada. Institusi-institusi politik yang ada masih lemah disebabkan oleh mudahnya “ok-num” lembaga tersebut dipengaruhi oleh kekuatan bisnis/ekonomi, sosial, keaga-maan, kedaerahan, kesukuan, dan profesi serta kekuatan asing lainnya. Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak di antara mereka yang tidak mampu. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan pribadinya dengan dalih “kepentingan rakyat”. Sebagai akibatnya, terjadilah runtutan peristiwa sebagai berikut : a) Partai politik sering inkonsisten, artinya pendirian dan ideologinya sering beru-bah-ubah sesuai dengan kepentingan politik saat itu. b) Muncul pemimpin yang mengedepankan kepentingan pribadi daripada kepenting-an umum. c) Sebagai oknum pemimpin politik, partisipan dan kelompoknya berlomba-lomba mencari keuntungan materil dengan mengabaikan kebutuhan rakyat. d) Terjadi erosi loyalitas kepada negara karena menonjolkan pemupukan harta dan kekuasaan. Dimulailah pola tingkah para korup. e) Sumber kekuasaan dan ekonomi mulai terkonsentrasi pada beberapa kelompok kecil yang mengusainya saja. Derita dan kemiskinan tetap ada pada kelompok masyarakat besar (rakyat). f) Lembaga-lembaga politik digunakan sebagai dwi aliansi, yaitu sebagai sektor di bidang politik dan ekonomi-bisnis. g) Kesempatan korupsi lebih meningkat seiring dengan semakin meningkatnya ja-batan dan hirarki politik kekuasaan. 5. Peran Serta Pemerintah dalam Memberantas Korupsi Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawali upaya-upaya pemerintah melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain. KPK yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberan-tas korupsi, merupakan komisi independen yang diharapkan mampu menjadi “martir” bagi para pelaku tindak KKN. Adapun agenda KPK adalah sebagai berikut : Membangun kultur yang mendukung pemberantasan korupsi. Mendorong pemerintah melakukan reformasi public sector dengan mewujudkan good governance. Membangun kepercayaan masyarakat. Mewujudkan keberhasilan penindakan terhadap pelaku korupsi besar. Memacu aparat hukum lain untuk memberantas korupsi. 6. Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di Indone-sia, antara lain sebagai berikut : Upaya pencegahan (preventif). Upaya penindakan (kuratif). Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). 6.1 Upaya Pencegahan (Preventif) Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama. Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis. Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tang-gung jawab yang tinggi. Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua. Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi. Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang efisien. Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang mencolok. Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan mela-lui penyederhanaan jumlah departemen beserta jawatan di bawahnya. 6.2 Upaya Penindakan (Kuratif) Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan dibe-rikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana. Beberapa contoh penindakan yang dilakukan oleh KPK : Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik Pemda NAD (2004). Menahan Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, EM. Ia diduga melekukan pungutan liar dalam pengurusan dokumen keimigrasian. Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta (2004). Dugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang merugikan keuang-an negara Rp 10 milyar lebih (2004). Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari BI kepada PT Texmaco Group melalui BNI (2004). Kasus korupsi dan penyuapan anggota KPU kepada tim audit BPK (2005). Kasus penyuapan panitera Pengadilan Tinggi Jakarta (2005). Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo. Menetapkan SEOrang bupati di Kalimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus korupsi Bandara Loa Kolu yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 15,9 miliar (2004). Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005). 6.3 Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme-rintahan negara dan aspek-aspek hukumnya. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas. 6.4 Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Indonesia Corruption Watch (ICW) adalah organisasi non-pemerintah yang meng-awasi dan melaporkan kepada publik mengenai korupsi di Indonesia dan terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi me-lalui usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat melawan praktik korupsi. ICW la-hir di Jakarta pd tgl 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang meng-hendaki pemerintahan pasca-Soeharto yg bebas korupsi. Transparency International (TI) adalah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di Jerman sebagai organisasi nirlaba se-karang menjadi organisasi non-pemerintah yang bergerak menuju organisasi yang demokratik. Publikasi tahunan oleh TI yang terkenal adalah Laporan Korupsi Global. Survei TI Indonesia yang membentuk Indeks Persepsi Korupsi (IPK) In-donesia 2004 menyatakan bahwa Jakarta sebagai kota terkorup di Indonesia, disu-sul Surabaya, Medan, Semarang dan Batam. Sedangkan survei TI pada 2005, In-donesia berada di posisi keenam negara terkorup di dunia. IPK Indonesia adalah 2,2 sejajar dengan Azerbaijan, Kamerun, Etiopia, Irak, Libya dan Usbekistan, ser-ta hanya lebih baik dari Kongo, Kenya, Pakistan, Paraguay, Somalia, Sudan, Angola, Nigeria, Haiti & Myanmar. Sedangkan Islandia adalah negara terbebas dari korupsi.

Selasa, 10 Juli 2012

Rangkaian counter menggunakan 7 segment

Nah kali ini ku mau share cara membuat rangkaian counter ato bisa dibilang penghitung. ini merupakan tugas bengkel elektronika telekomunikasi ku,Pada rangkaian ini outputnya menggunakan 2 digit 7 segment jd maksimal counternya sampai 99. Rangkaiannya sangat sederhana kok, Hanya menggunakan IC digital. Jd gak perlu pake IC mikro controller yang harus member program. Langsung aja rangkainnya seperti di bawah ini. nih simulasi dari rangkaian counter
nah skarang akan saya jelaskan prinsip kerja dari rangkaian counter di atas. ini adalah blog diagram dari rangkaian counter.
1. Input pada rangkaian diatas kita hanya menggunkan tombol sebagai input. jd gak perlu pake IC clock, hanya menggunakan tombol push button. 2. Rangkaian Counter pada rangakaian conternya hanya menggunakan 2 IC counter 74LS93 (IC counter 4 bit). dan 1 IC AND untuk data sheetnya bisa dilihat di sini. prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah dari tombol push button sebagai input masuk ke IC counter pertama yang dibawah jika ditekan akan menabah 1 jd akan menghitung berapa kali kita menekan tombol. dan kita batasi sampe angka sembilan karena maksimal angka kan 9. gimana caranya batasi.? nah kita bisa gunakan IC AND untuk membatasi, kita pasang inputnya di output ic counter td.jd ketika outputnya 10 akan meriset dan akan menambahkan IC yang kedua. mudahkan,? ni schematic rangkaian counternya,
3. BCD to 7 segment Decoder rangkaian ini di gunakan untuk mengubah dari biner ke 7 segment. karena output dari counter td masih bilangan biner. rangkaian ini menggunakan ic 7447 untuk data sheetnya bisa dilihat di sini. ini adalah gambar rangkaian dari BCD to 7 segment Decoder
untuk inputnya dihubungkan dari output counter IC 7493 dan outputnya dihubungkan ke 7 segment. dan yang terakhir. 4. 7 segment display yang terakhir adalah menampilkan ke 7 segment. untuk 7 segmentnya menggunakan common anode karena output dari counternya aktif low. ni contoh 7 segmentnya.
ini contoh rangkaian yang telah berhasil kami buat. nie tugas elektronika digital he..he.
selamat mencoba rangkaian ini bisa di fungsikan sebagai penghitung jumlah pengunjung, penghitung skor pertandingan, dan linnnya yang berhubungan dengan counter. semoga artikel yang telah saya buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.

Senin, 02 Juli 2012

rangkain counter

Jumat, 29 Juni 2012

Anjukc_kenangan terindah....

http://www.youtube.com/watch?v=obI_ECj3Oes&feature=youtu.be

Rabu, 27 Juni 2012

Multiplex,Multiplexer,Frekuensi Division Multiplex (FDM), Time Division Multiplex (TDM),Code Division Multiplex (CDM),Demultiplex,dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

• MULTIPEX Mutiplex adalah menggabungkan beberapa saluran atau informasi menjadi satu saluran.Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel. Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi, yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima. Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX).Bentuk paling dasar dari multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-division multiplexing (FDM).Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division multiplexing (WDM). Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat.Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat gambar di bawah ini,dimana gambar ini merupakan prinsip kerja dari multiplex itu sendiri.
• MULTIPLEXER Multiplekser atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
Skema Multiplexer 2 input-ke-1 output Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya. • FREKUENSI DIVISION MULTIPLEX Frekuensi divison multiplex atau FDM adalah penggabungan beberapa saluran atau informasi menjadi satu saluran dengan membagi-bagi frekuensi untuk masing-masing saluran.Dimana prinsip kerja dari FDM ini yaitu sinyal yang terdiri dari 4 macam misalnya,maka masing-masing sinyal tersebut di modulasi sesuai dengan frekuensi pembawa yang berbeda-beda tiap-tiap saluran itu lalu sinyal tersebut tergabung menjadi satu dan kemudian baru disni terjadi proses Demultiplex tersebut kemudian sinyal itu di modulasi sesuai dengan penerimaan saluran-saluran yang lainnya. Frekuensi-division multiplexing (FDM) adalah inheren sebuah teknologi analog. FDM mencapai kombinasi dari beberapa sinyal digital ke dalam satu media dengan mengirimkan sinyal di beberapa rentang frekuensi yang berbeda atas media itu. Salah satu aplikasi FDM yang paling umum adalah televisi kabel. Hanya satu kabel mencapai rumah pelanggan tetapi penyedia layanan dapat mengirim beberapa saluran televisi atau sinyal secara bersamaan melalui kabel yang ke semua pelanggan. Penerima harus tune ke frekuensi yang sesuai (channel) untuk mengakses sinyal yang diinginkan. [1] Sebuah teknologi varian, yang disebut panjang gelombang-division multiplexing (WDM) digunakan dalam komunikasi optik.
• TIME DIVISON MULTIPLEX Time division multiplex adalah penggabungan beberapa saluran atau informasi menjadi satu saluran dengan membagi-bagi waktu untuk masing-masing saluran.Dimana prinsip kerja dari TDM ini hamper sama dengan proses penyamplingan sinyal-sinyal analog.prinsip kerjanya yaitu dimana kita misalkan sinyal terdiri dari 3 macam dimana ketiga sinyal tersebut akan bertemu pada sebuah TS atau perioda sampling kemudian sinya-sinyal itu akan di sampling secara bergantian dan antara penerima dan pemberi sinyal perioda sampling tersebut jalannya harus secara bersamaan supaya sinyal tersebut tidak masuk pada saluran yang lainnya,lalu sinyal yang telah di sampling tadi akan di olah melalui filter LPF dan setelah di olah hailnya akan sama hasilnya pada sinyal yang di kirim pada awalnya tadi Time-division multiplexing (TDM) adalah teknologi (atau dalam kasus yang jarang, analog) digital. TDM melibatkan kelompok sekuensing dari beberapa bit atau byte dari setiap input stream individu, satu demi satu, dan sedemikian rupa sehingga mereka dapat dikaitkan dengan penerima sesuai. Jika dilakukan cukup cepat, perangkat penerima tidak akan mendeteksi bahwa beberapa waktu sirkuit digunakan untuk melayani jalur lain komunikasi logis. Pertimbangkan sebuah aplikasi yang membutuhkan empat terminal di bandara untuk mencapai komputer pusat. Setiap terminal dikomunikasikan pada 2400 bit / s, jadi daripada memperoleh empat sirkuit individu untuk melakukan suatu transmisi kecepatan rendah, maskapai ini telah memasang sepasang multiplexer. Sepasang 9600 bit / s modem dan satu berdedikasi analog sirkuit komunikasi dari meja tiket bandara kembali ke pusat data penerbangan juga diinstal.
• CODE DIVISION MULTIPLEX Kode division multiplexing (CDM) atau spread spectrum adalah kelas teknik dimana beberapa saluran secara bersamaan berbagi spektrum frekuensi yang sama, dan ini spektral bandwidth jauh lebih tinggi dari bit rate atau tingkat simbol. Salah satu bentuk adalah frekuensi hopping, lain urutan spread spectrum langsung. Dalam kasus terakhir, setiap saluran mentransmisikan bit sebagai urutan saluran khusus kode pulsa disebut chip. Jumlah chip per bit, atau keripik per simbol, adalah faktor menyebar. Transmisi ini kode biasanya dilakukan dengan mengirimkan serangkaian tergantung waktu unik dari pulsa pendek, yang ditempatkan di dalam chip yang kali dalam waktu yang sedikit lebih besar. Semua saluran, masing-masing dengan kode yang berbeda, dapat ditularkan pada serat yang sama atau saluran radio atau media lainnya, dan asynchronous demultiplexed. Keunggulan dibandingkan teknik konvensional adalah bahwa bandwidth variabel adalah mungkin (seperti di multiplexing statistik), bahwa bandwidth yang lebar memungkinkan miskin signal-to noise rasio menurut Shannon-Hartley teorema, dan bahwa propagasi multipath dalam komunikasi nirkabel ini dapat diatasi dengan rake receiver. Teknik Code Division Multiplex digunakan sebagai skema akses saluran, yaitu Code Division Multiple Access (CDMA), misalnya untuk layanan telepon mobile dan dalam jaringan nirkabel, dengan keuntungan dari penyebaran gangguan Intercell antara banyak pengguna. Membingungkan, Kode istilah generik Divisi akses Beberapa kadang-kadang mengacu pada sistem berbasis spesifik selular CDMA yang didefinisikan oleh Qualcomm. Aplikasi lain yang penting dari CDMA adalah Global Positioning System (GPS). • DEMULTIPLEX Demultiplex adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengubah data perekaman seismik dari data yang berdasarkan deret jarak (sequential series) menjadi perekaman yang berdasarkan deret waktu (time series). Hal yang menjadi pertimbangan mengapa pada saat perekaman data seismik tersebut dilakukan dengan metode multiplex, karena pada saat perekaman kita harus merekam data-data tersebut dalam satu waktu. Jadi dalam satu waktu perekaman kita akan mendapatkan banyak sampel data dari hasil perekaman. Proses demultiplex dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Proses Demultiplex Pada perekaman data sismik biasanya dikenal alat untuk merekam data tersebut adalah multiplexer yaitu sebuah alat yang merupakan switch elektronik yang akan berputar cepat akan membaca amplitude dari gelombang seismik mulai dari saluran 1 sampai dengan saluran ke n untuk setiap waktu perekaman. Untuk waktu 1, data yang akan terbaca adalah sbb: Sample-1 trace 1, Sample-1 trace 2, Sample-1 trace 3, …………………………………, Sample-1 trace n, Untuk waktu 2, data yang akan terbaca adalah sbb: Sample-2 trace 1, Sample-2 trace 2, Sample-2 trace 3, …………………………………, Sample-2 trace n, Dan biasa juga di notasikan dalam bentuk matriks yang berupa amplitude gelombang seismik yang direkam dari saluran 1 sampai dengan saluran ke n, yang terdiri dari sample ke 1 sampai dengan sample ke m dan dinyatakan sebagai berikut: a11 a12 a13 … a1n a21 a22 a23 … a2n Aij = a31 a32 a33 … a3n … … … … … am1 am2 am3 … amn dalam hal ini: m = dinyatakan sebagai jumlah sample dalam setiap trace n = dinyatakan sebagai jumlah saluran (channel yang aktif pada saat perekaman). Pada proses demultiplex pada hakekatnya adalah memutar (mentranspose) data multiplex, dan dalam notasi matematika di tuliskan sebagai suatu fungsi transpose matriks. A_ij=(A_ij )^t (3.1) Dengan penerapan dari fungsi transpose tersebut maka kita memperoleh notasi matriks yang baru sebagai berikut: a11 a21 a31 … am1 a12 a22 a32 … am2 Aji = a13 a23 a33 … am3 … … … … … A1n a2n a3n … amn Dan dengan demikian data yang tadinya terekam dalam deret jarak (sequential series) telah diubah menjadi data yang terekam berdasarkan waktu (time series). True Amplitudo Recovery Banyak factor yang mempengaruhi tingginya amplitude gelombang seismik. Faktor-faktor tersebut antara lain; Kekuatan sumber ledakan. Divergensi bola (spherical divergence). Variasi koefisien terhadap sudut datang gelombang dan terhadap offset. Atenuasi dan absorbs. Multiple. Interferensi dan superposisi. Hamburan gelombang oleh struktur yang runcing. Pada proses TAR tidak dirancang untuk menghilangkan semua factor di atas, tetapi hanya sebagaian saja. Dan biasanya akan ditangani pada proses yang lain. Secara umum proses TAR terdiri atas: Gain removal Merupakan suatu proses yang dilakukan untuk membuang penguatan yang dilakukan oleh amplifier pada saat perekaman dilakukan. Akibatnya, sinyal-sinyal hasil refleksi tersebut akan semakin lemah dan akan digantikan dengan hasil penguatan yang bisa kita dapatkan dari experimental gain curve yang dianggap cocok pada daerah yang akan diselidiki. Koreksi divergensi bola Koreksi ini diberikan karena adanya atenuasi akibat jarak atau geometri perambatan gelombang yang berbentuk seperti bola (spherical divergence). Editing Merupakan suatu proses untuk membuang sinyal-sinyal yang tidak kita butuhkan dari suatu data seismik. Adapun proses editing terdiri dari: Muting Merupakan proses untuk menghilangkan suatu sinyal gelombang seismik yang bekerja secara 2 dimensi, biasanya di gunakan untuk menghilangkan gelombang langsung, sinyal refraksi, dll. Proses muting sendiri terbagi atas: Top mute Biasanya digunakan untuk menghilangkan sinyal seismik yang ada pada data seimik bagian atas, seperti first break. Surgical mute Biasanya digunakan pada sinyal yang berada pada bagian tengah dari data seismik. Bottom mute Biasanya digunakan pada sinyal yang berada pada bagian bawah suatu data seismik. Killing Merupakan proses untuk menghilangkan suatu sinyal seismik yang bekerja secara 1 dimensi, biasanya digunakan untuk menghilangkan satu trace yang amplitudonya jelek. Killing pada satu atau dua trace tidak akan menghilangkan validitas dari hasil akhir data seimik karena pada saat stacking dibutuhkan banyak untuk setiap CDP. Dekonvolusi Data seismik yang telah didemultiplex dan disimpan dalam pita magnetic yang baru mengalami penyesuaian format saja sehingga pengaruh dari gangguan pulsa seperti multiple, ghost, dan ground roll yang terdapat belum hilang. Gelombang seismik yang diterima oleh receiver akan berbeda dengan gelombang sumber karena adanya pengaruh media bumi gangguan yang telah disebutkan diatas, dalam hal ini bumi bersifat sebagai filter terhadap energy tersebut. Sehingga gelombang yang ditransmisikan ke bawah permukaan mengalami konvolusi (filtering) dengan respons impuls bumi yang kemudian diterima sebagai trace seismik di permukaan. Akibatnya bentuk gelombang seismik (wavelet) yang semula tajam dan tinggi amplitudonya (dalam kawasan waktu) menjadi lebih lebar dan menurun amplitudonya (stretching). Dekonvolusi adalah suatu proses untuk meningkatkan resolusi temporal dari data seismik dengan cara mengembalikan wavelet yang terekam menjadi tajam dan tinggi amplitudonya dikawasan waktu atau memperlebar spectrum amplitude dan spectrum fasanya dinolkan/diminimumkan dalam kawasan frekuensi (Yilmaz, 2001). Dalam memahami proses dekonvolusi, yang dibutuhkan adalah memeriksa bangunan blok yang terekam oleh trace seismik. Bumi terdiri dari berbagai jenis batuan dengan jenis litologi dan densitas yang berbeda. Dalam seismik, lapisan batuan didefinisikan sebagai densitas dan kecepatan dari gelombang seismik yang mengenai lapisan tersebut. Dan hasil perkalian dari densitas dan kecepatan tersebut adalah suatu koefisien refleksi yang bias terekam sebagai bentuk refleksi dari suatu penampang profil . Hasil rekaman data seismik dari data seismik dari seismogram dapat dimodelkan sebagai hasil konvolusi dari tanggapan pulsa bumi dengan suatu basic wavelet seismik. Dan pada kenyataannya wavelet merupakan gabungan dari signature source, recording filter, refleksi permukaan, dan respon geophone. Sehingga perlu dilakukan proses dekonvolusi untuk mencerminkan reflector sebenarnya. Pada prinsipnya dekonvolusi merupakan proses konvolusi antara wavelet input dengan operator filter atau koefisien refleksi (dalam hal ini bumi menjadi filter). Respon impulse bumi dapat terekam dengan baik jika waveletnya berbentuk spike. Respon impulse merupakan primary reflection atau multiple. Secara ideal dekonvolusi pada prinsipnya merekam komponen wavelet dan mengurangi efek pantulan berulang (multiple) sehingga hasilnya hanya berupa refleksifitas bumi pada jejak seismik (seismik trace).
Gambar 2. Skema proses konvolusi dan dekonvolusi Dalam proses dekonvolusi dikenal beberapa metode dekonvolusi, yaitu: Invers filter Persamaan sinyal yang tiba pada alat penerima dapat dirumuskan: s(t)=g(t)*r(t)+n(t) (3.2) Dimana: S(t) = trace seismik g(t) = wavelet dari filter bumi r(t) = koefisien refleksi n(t) = noise dalam invers filter, didefenisikan sebagai operator filter a(t), konvolusi a(t) dengan s(t) menghasilkan respon impuls bumi r(t) . r(t)=a(t)*s(t) (3.3) Dengan mensubsitusi pers ke pers, maka : s(t)=g(t)*a(t)*s(t) (3.4) Ketika s(t) dihilangkan dari kedua sisi persamaan, maka akan menghasilkan : δ(t)=g(t)*a(t) (3.5) Dimana δ(t) adalah fungsi Delta Kronecker δ(t)={█(1,t=0@0,t≠0)┤ (3.6) Dengan menyelesaikan pers… kita menghasilkan persamaan: a(t)=δ(t)*g(t) (3.7) Dimana g(t) adalah invers dari wavelet seismik, yang diasumsikan diketahui sementara. Invers filter adalah salah satu metode dekonvolusi yang mengkonversi wavelet seismik dasar menjadi bentuk spike pada t=0, implikasi pada persamaan(3.7), dan mengkonversi seismogram yang terekam menjadi deret spike yang merupakan respon impuls bumi (Yilmaz, 2001). Spike deconvolution (whitening) Didesain sedemikian sehingga dengan asumsi bahwa wavelet yang digunakan berupa impuls spike sehingga keluaran yang diharapkan adalah trace seismik yang mendekati fungsi koefisien seismik. Predictive deconvolution Didesain dengan menggunakan fungsi autokorelasi dari trace yang diasumsikan sebagai signature wavelet. Operator dapat dibedakan menjadi dua bagian penting yaitu bagian yang tidak aktif (gap) dan bagian yang aktif. Panjang gap diambil dari First Zero Crossing atau Second Zero Crossing dari fungsi autokorelasi. Dikatan sebagai predictive deconvolution karena efeknya menekan gangguan-gangguan yang diramalkan setelah terjadi suatu peristiwarefleksi yang belum dapat dipastikan seperto multiple atau reverberasi. Signature deconvolution Signature wavelet adalah bentuk wavelet yang bila dikonvolusi dengan koefisien refleksi akan menghasilkan trace seismik yang diamati. • APLIKASI 1. Telegrapi Teknologi komunikasi paling awal menggunakan kabel listrik, dan karena itu berbagi suatu kepentingan ekonomi yang diberikan oleh multiplexing, adalah telegraf listrik. Percobaan awal diizinkan dua pesan terpisah untuk bepergian dalam arah berlawanan secara bersamaan, pertama menggunakan baterai listrik di kedua ujungnya, kemudian hanya pada salah satu ujungnya. Émile Baudot mengembangkan sistem waktu-multiplexing mesin Hughes beberapa pada 1870-an. Pada tahun 1874, telegraf quadruplex dikembangkan oleh Thomas Edison ditransmisikan dua pesan di setiap arah secara bersamaan, untuk total empat pesan transit kawat yang sama pada saat yang sama. Beberapa pekerja sedang menyelidiki telegrafi akustik, teknik frekuensi-division multiplexing, yang menyebabkan penemuan telepon. 2. Telephone Dalam telepon, saluran telepon pelanggan sekarang biasanya berakhir di kotak konsentrator terpencil di jalan, di mana ia multiplexing bersama dengan saluran telepon lain untuk itu lingkungan atau daerah serupa lainnya. Sinyal multiplexing ini kemudian dibawa ke kantor pusat beralih pada kabel secara signifikan lebih sedikit dan untuk jarak lebih jauh dari garis pelanggan praktis dapat pergi. Hal ini juga juga berlaku untuk saluran langganan digital (DSL). Serat dalam loop (FITL) adalah metode umum dari multiplexing, yang menggunakan serat optik sebagai tulang punggung. Ini tidak hanya menghubungkan garis POTS telepon dengan sisa PSTN, tetapi juga menggantikan DSL dengan menghubungkan langsung ke kabel Ethernet ke rumah. Asynchronous Transfer Mode sering protokol komunikasi yang digunakan. Karena semua telepon (dan data) baris sudah mengelompok bersama-sama, tidak satupun dari mereka dapat diakses kecuali melalui demultiplexer. Dimana demultiplexers seperti jarang terjadi, ini memberikan lebih-aman komunikasi, meskipun koneksi biasanya tidak terenkripsi. [Rujukan?] TV kabel telah lama dilakukan saluran televisi multiplexing, dan akhir abad ke-20 mulai menawarkan layanan yang sama seperti perusahaan telepon. IPTV juga tergantung pada multiplexing. 3. pemrosesan video Dalam sistem video editing dan pengolahan, multiplexing mengacu pada proses interleaving audio dan video ke dalam satu transport stream MPEG koheren (time-division multiplexing). Dalam video digital, seperti transportasi sungai biasanya merupakan fitur dari format kontainer yang mungkin termasuk metadata dan informasi lainnya, seperti sub judul. Aliran audio dan video mungkin memiliki bit rate variabel. Software yang menghasilkan seperti transportasi sungai dan / atau wadah yang biasa disebut multiplexer statistik atau muxer. Demuxer adalah perangkat lunak yang ekstrak atau membuat tersedia untuk pengolahan terpisah komponen seperti sungai atau kontainer 4. Penyiaran digital. Di televisi digital dan sistem radio digital, beberapa variabel bit-rate data stream multiplexing sama untuk transportasi sungai bitrate tetap dengan cara multiplexing statistik. Hal ini memungkinkan untuk mentransfer beberapa video dan saluran audio secara bersamaan melalui saluran frekuensi yang sama, bersama dengan berbagai layanan. Dalam sistem televisi digital, ini mungkin melibatkan beberapa televisi definisi standar (SDTV) program (terutama pada DVB-T, DVB-S2, ISDB dan ATSC-C), atau satu HDTV, mungkin dengan saluran SDTV pendamping tunggal lebih dari satu 6 sampai 8 MHz di seluruh saluran TV. Perangkat yang menyelesaikan ini disebut multiplekser statistik. Dalam beberapa sistem ini, hasil multiplexing dalam aliran transportasi MPEG. DVB baru standar DVB-S2 dan DVB-T2 memiliki kapasitas untuk membawa beberapa saluran HDTV dalam satu multipleks. Bahkan standar DVB asli dapat membawa saluran HDTV lebih multipleks jika MPEG-4 paling maju kompresi hardware yang digunakan. Pada satelit komunikasi yang membawa jaringan televisi siaran dan jaringan radio, ini dikenal sebagai saluran ganda per carrier atau MCPC. Dimana multiplexing tidak praktis (seperti di mana ada sumber yang berbeda menggunakan transponder tunggal), saluran tunggal per modus pembawa yang digunakan. Sinyal multiplexing saluran TV dan radio satelit biasanya dilakukan dalam sinyal playout pusat dan uplink pusat, seperti Layanan Landasan SES di Jerman, yang menyediakan playout, pengarsipan digital, enkripsi, dan uplink satelit, serta multiplexing, selama ratusan TV digital dan saluran radio. Di radio digital, baik Eureka 147 sistem penyiaran audio digital dan di-band on-channel HD Radio, FMeXtra, dan Radio Digital Mondiale sistem saluran multipleks bisa. Hal ini pada dasarnya diperlukan dengan DAB-jenis transmisi (di mana multipleks disebut ensemble), tetapi sepenuhnya opsional dengan sistem IBOC. 5. analog penyiaran Di FM penyiaran dan media lainnya radio analog, multiplexing adalah istilah yang umum diberikan untuk proses penambahan subcarrier ke sinyal audio sebelum memasuki pemancar, di mana modulasi terjadi. Multiplexing dalam pengertian ini kadang-kadang dikenal sebagai MPX, yang pada gilirannya juga merupakan istilah lama untuk stereoponis FM, te

Selasa, 26 Juni 2012

lagunya Lelek_ANJUKC


Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

About

JAM